Advertisement
Advertisement
Burung kacer merupakan salah satu burung yang menjadi banyak idoal bagi pecinta burung, karena suara kicauannya maupun karena bentuk body dan warna bulunya yang terlihat menarik. Burung kacer memiliki pasaran harga yang cukup lumayan terjangkau oleh semua kalangan. Burung Kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa (Copsychus sechellarum) dan kacer poci (Copsychus saulari) atau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Letak perbedaan dari dua jenis burung kacer ini adalah di bagian warna bulu dari burung kacer tersebut.
Penangkaran kacer atau beternak burung kacer bukanlah hal mudah, karena dalam melakukannya memerlukan ketelitian, keuletan, ketelatenan, kesungguhan, dan kesabaran yang sangat tinggi, khususnya bagi pemula. Dalam proses penangkarannya, tak sedikit orang yang gagal beternak burung ini. Selain itu, penangkaran burung kacer ini termasuk ke dalam prospek usaha yang cukup menjanjikan dan menguntungkan, karena permintaan konsumen akan burung kacer ini yang kian hari kian meningkat. Tak hanya itu, pasalnya tingkat penjualan dari burung kacer ini bisa mengungguli penjualan murai batu yang juga populer di nusantara. Hal ini dikarenakan harga jual dari burung kacer ini sendiri lebih terjangkau. Berikut informasi selengkapnya mengenai Tips Cara Beternak Kacer Sederhana Hasil Maksimal :
Cara Beternak Kacer Sederhana |
Berikut Cara Beternak Burung Kacer Sederhana Hasil Maksimal
1. Persiapan Kandang untuk Ternak Kacer
Langkah pertama jika Anda hendak ternak kacer tentu saja membuat kandang bagi burung tersebut. Buatlah kandang dengan ukuran panjang 100cm, lebar 100cm serta tinggi 200cm.
Sebaiknya Anda membuat kandang ternak kacer dari bahan baku kayu balo, sebab struktur kayu balo yang keras sangat baik untuk bahan baku pembuatan kandang ternak kacer. Disamping itu, kayu balo terbilang lebih tahan terhadap hama rayap yang kerap menyerang kayu, serta lebih ekonomis daripada kayu jati.
Beberapa komponen pendukung di dalam kandang ternak kacer diantaranya adalah adanya pangkringan untuk media kacer bertengger, tempat makan dan minum yang higienis, glodok sarang, tumbuh – tumbuhan kecil, tulang sotong, serta kolam kecil ( dibuat dari cawan tanah liat atau kaleng bekas roti yang diisi air ).
2. Indukan Ternak Kacer
Mendapatkan indukan burung yang berkualitas akan sangat menentukan hasil anakan ternak kacer Anda yang berkualitas pula. Beberapa ciri– ciri dari indukan berkualitas adalah :
1. Gerakan indukan kacer enerjik, atraktif, gesit dan bersorot mata tajam.
2. Berbadan besar dan panjang.
3. Diusahakan untuk mendapatkan indukan yang sedang mengalami periode kawin yaitu kurang lebih berusia 10 bulan.
4. Indukan ternak kacer diusahakan merupakan burung yang rajin berkicau
3. Tahap Perjodohan Ternak Kacer
Setelah Anda sudah mendapatkan calon indukan kacer yang berkualitas, maka tahap berikutnya dalam ternak kacer adalah proses penjodohan indukan jantan dan betina yang sedang memasuki periode kawin.
Masukkan indukan kacer jantan dan kacer betina didalam satu kandang penangkaran. Biarkan mereka melakukan perkawinan, proses perkawinan tidaklah memerlukan waktu yang lama jika memang waktu penjodohan adalah tepat pada saat kacer memasuki musim kawin, yaitu umur kacer kurang lebih 10 bulan.
4. Masa Bertelur Ternak Kacer
Tahap selanjutnya setelah kedua indukan dimasukkan kedalam penangkaran yang sama, maka indukan betina akan mulai bertelur dengan jumlah kurang lebih 2 hingga 3 telur dalam sekali periode musim bertelur ternak kacer.
Pada periode setelah penjodohan dan sebelum bertelur, kandang harus senantiasa tersedia tulang sotong dimana nutrisi dari tulang sotong tersebut sangat baik bagi pembentukan cangkang telur kacer agar kuat dan piyik kacer tidak lahir cacat.
Setelah bertelur, umumya indukan kacer bertina akan mengerami telur tersebut selama kurang lebih 2 minggu dihitung sejak dari telur kacer pertama keluar dari indukan kacer betina.
Setelah telur dierami selama 2 minggu, umumnya telur dapat menetas. Setelah piyik terlihat, maka penting untuk menambahkan kroto dan juga jangkrik di dalam kandang ternak kacer tersebut agar indukan betina dapat memberikan makan kepada piyik yang masih baru tersebut.
5. Tahap Meloloh Anakan/ Piyik
Pada ternak kacer tahap meloloh membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 minggu bagi indukan betina untuk memberikan makan kepada piyik hingga piyik tersebut dapat makan dengan sendirinya.
Pada tahap pelolohan tersebut, Anda harus rajin menyediakan stok kroto, belalang, maupun jangkrik di dalam kandang ternak kacer tersebut agar indukan tidak kebingungan untuk mencari makan piyiknya.
6. Tahap Mensapih Piyik
Pada saat piyik sudah dapat makan sendiri, serta indukan kacer sering memtuki piyik ketika piyik mendekat kepada indukan, saat itulah indukan hendak kembali bertelur dan piyik harus dipisah dari indukan. Tahap ini disebut sebagai tahap mesapih dalam dunia ternak kacer.
Setelah dipisah dari indukan, berikan makanan anak kacer tersebut dengan voor, kroto, jangkrik, maupun belalang. Setelah dewasa dan kacer sudah mulai berkicau, pertanda kacer tersebut sudah siap untuk dipanen.
Demikianlah informasi yang berkaitan tentang Tips Cara Beternak Kacer Sederhana Hasil Maksimal yang Kami dapatkan dari beberapa peternak burung, semoga dapat menambah pengetahuan bagi Anda yang hendak memulai usaha ternak kacer . Semoga bermanfaat dan Sallam Sukses!!
Advertisement